Sabtu, 07 November 2015

Diperensial dan integral

Rumus Differentials ( Turunan ) dan Integral


Rumus Turunan sering digunakan dalam penurunan rumus kecepatan dan percepatan vektor. Penerapan rumus ini akan keluar dalam bahasan Gerak Lurus Berubah Beratur ( GLBB ), dalam gerak ini, nantinya akan ditemui rumus turunan dan integral. Seperti soal-soal yang menanyai kecepatan dan percepatan vektor. 
Seperti rumus-rumus berikut :
  • Menentukan kecepatan pertikel dan sudut sebagai fungsi waktu.
Jarak ( x ) atau sudut ( θ ) sebuah pertikel berbanding terbalik terhadap differentials ( ∂ ) benda terhadap t.
  • Menentukan percepatan pertikel dan sudut sebagai fungsi waktu.
    Kecepatan sebuah pertikel ( v ) atau kecepatan sudut ( ω ) berbanding terbalik terhadap   differentials ( ∂ ) benda terhadap t.


Rumus Differentials :
         ∂t  atb = abtb-1       
Dimana, a = koefisien, dan b = pangkat dari suatu variable.

Rumus Integral :
            a  t dt = a.  1: (n + 1) . tn+1

Rumus Integral ini sering digunakan dalam penyeleseian soal-soal sebagai berikut :
  • Menentukan persmaan posisi dari fungsi kecepatan.
                      x = x0 + ∫ vx dt
  • Menentukan kecepatan dari funsi percepatan.
                      v = v0 + ∫ ax dt

Pembuktian Rumus Differensial dan Integral.
Jika Integral adalah kebalikan dari turunan maka :

Turunan dari :
10 t2 = 2. 10 t2-1 = 20 t

Integral dari :
 20 t = 20 . 1 : (1+1) . t1+1 = 10 t2  Terbukti bahwa integral keblikan dari keturunan.

katrol

Pengertian Katrol dan Macam Katrol - Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang berfungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia. Bagian utama katrol terdiri dari roda kecil yang berputar pada porosnya serta memiliki alur tertentu disepanjang sisinya yang akan dililiti tali/kabel/rantai. Katrol yang dipakai bersama seutas tali atau rantai tersebut, dipergunakan untuk mengangkat beban-beban yang berat atau untuk mengubah arah tenaga. Prinsip kerja katrol adalah menarik atau mengangkat suatu benda dengan menggunakan roda/poros sehingga terasa lebih ringan. Ujung tali dikaitkan ke beban, ujung lainnya ditarik oleh kuasa sehingga roda katrol akan berputar.

Pengertian Katrol dan Macam Katrol

Macam Macam Katrol

Macam-macam katrol dapat dibedakan berdasarkan penggunaannya, yakni terbagi menjadi 3 macam:

Katrol tetap

katrol tetap
Katrol Tetap
Katrol tetap adalah katrol yang terpasang di suatu tempat (tetap). Katrol tetap tidak mengurangi gaya, tetapi memudahkan mengubah arah gaya. Contoh: katrol yang dipasang pada kerekan dan sumur untuk memindahkan air.

Katrol Majemuk

Katrol Majemuk

Katrol Majemuk

Katrol majemuk adalah paduan antara katrol tetap dengan katrol bebas. Pada katrol majemuk terdapat dua katrol yang masing-masing berfungsi sebagai katrol tetap dan katrol majemuk. Ada juga katrol majemuk yang terdiri atas dua blok katrol. Ada juga katrol majemuk yang terdiri atas dua balok katrol. Katrol jenis ini dapat digunakan untuk mengangkat beban yang sangat berat sehingga untuk menarik tali digunakan mesin penarik.

Katrol Bebas

katrol bebas
Katrol Bebas
Katrol bebas mempunyai kedudukan atau posisi yang berubah ketika digunakan. Katrol jenis ini biasanya berada di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Katrol dipasang pada tali bergantung sehingga mudah untuk dipindahkan. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Contohnya, alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.

gaya gesek

Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerak benda pada suatu permukaan. Gaya gesek terjadi akibat adanya pergerakan benda-benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek tersebut bekerja pada permukaan benda-benda yang bersentuhan dengan arah berlawanan. Ada kalanya gaya gesek begitu besar sehingga benda yang bergerak segera berhenti. Ada kalanya pula gaya gesek yang terjadi tidak besar sehingga benda masih sempat bergerak jauh sebelum berhenti. Berdasarkan pengertian tadi, maka dapat diartikan bahwa gaya gesek adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar dan kecilnya gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan kedua benda yang bergesekan. Semakin kasar suatu permukaan, semakin besar gaya geseknya dan semakin "sulit" benda bergerak di atas permukaan tersebut. Sebaliknya, semakin halus permukaan, semakin kecil gaya geseknya dan semakin "mudah" benda untuk bergerak di atasnya.

Berikut 4 contoh kemungkinan yang terjadi pada benda yang bergerak di atas permukaan bidang tertentu.
  • Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya mendorong balok di atas karpet.
  • Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang halus, contohnya ban sepeda yang bergerak di atas lantai keramik.
  • Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya es balok yang bergerak sesaat setelah didorong di atas jalan yang berkerikil.
  • Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang halus, contohnya gelas yang menggelinding di atas kaca.
    Gaya gesek memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
    • Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
    • Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda.
    • Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang bergesekan.
    Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis. Gaya gesekan statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut masih diam. Sedangkan, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya disipatif yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor.

    Contoh Gaya Gesek

    Contoh gaya gesek dapat ditemukan pada benda yang bergerak, tidak hanya benda yang bergerak di darat, tetapi juga di udara dan air. Gesekan di permukaan air terjadi pada burung yang mendarat di permukaan air. Burung yang mendarat akan mengembangkan kakinya sehingga menghasilkan gesekan dengan air dan menyebabkan burung itu berhenti. Gesekan di udara terjadi pada olahraga terjun payung. Ketika parasut membuka, parasut akan mengembang membentuk payung. Parasut yang berbentuk payung menghasilkan gaya gesek yang besar terhadap udara. Gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan gaya gravitasi yang menarik parasut ke bawah. 

    Contoh gaya gesek lainnya antara lain sebagai berikut:
    • Gaya gesek antara sol sepatu dengan lantai.
    • Gaya gesek antara ban kendaraan dengan aspal.
    • Gaya gesek antara gear dalam mesin kendaraan.
    • Gaya gesek antara papan sky dengan salju. 

    gaya berat

    Pengertian Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda adalah besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda tersebut. Berat benda sangat dipengaruhi oleh kuat medan gravitasi dimana benda itu berada. Satuan yang digunakan untuk menyatakan berat adalah Newton (N). Orang terkadang tidak bisa membedakan antara massa dan berat padahal kedua besaran itu tidaklah sama. Massa adalah ukuran banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda. Satuan untuk massa adalah KG.

    Gaya berat disemua tempat di permukaan bumi akan selalu mengarah ke pusat bumi. Gaya berat dan massa memiliki hubungan yang berbanding lurus begitu juga dengan percepatan gravitasi bumi. Besarnya percepatan gravitasi pada suatu tempat dipengaruhi jarak tempat tersebut dengan pusat bumi. Semakin jauh tempat dari pusat bumi maka gaya gravitasi buminya akan semakin kecil. Besarnya percepatan gravitasi bumi adalah konstan yakni 9,8 m/s2 atau kadang dibulatkan menjadi 10 m/s2.

    Rumus menghitung gaya berat Secara matematis hubungan anatar berat dan massa dapat ditulis seperti ini :
    w = m x g
    ket :
    w = Berat benda, satuan Newton (N)
    m = Massa benda, satuan Kilogram (KG)
    g = Percepatan Gravitasi, N/KG

    Contoh soal gaya berat :
    Sebuah benda memiki massa 800 gram. Benda tersebut berada di daerah yang memiliki percepatan gravitasi 10 m/s2. Berapa berat benda tersebut?
    Penyelesaian :
    Diketahui :
    m = 800 gram = 0.8 KG
    g = 10 m/s2
    Ditanya : w = ?
    Jawab :
    w = m x g
      = 0,8 Kg x 10 m/s2
      = 8 N/Kg

    hukum newton

    Hukum I, II, III Newton


    Hukum Newton sudah tidak asing lagi bagi teman – teman yang belajar fisika. Hukum Newton disebut juga hukum tentang gerak. Hukum Newton dikemukakan oleh Isaac Newton yang terinspirasi ketika melihat buah apel yang jatuh dari pohonnya.

    Bunyi Hukum I, II III Newton

    Menurut Newton “apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”. Pernyataan tersebut dikenal sebagai bunyi hukum I Newton. Karena benda bergerak lurus beraturan maka benda bergerak dengan kecepatan tetap. Jika kecepatan benda tetap maka percepatan benda sama dengan nol. Menurut hukum I Newton suatu benda cederung mempertahankan keadaan awalnya dimana benda diam akan tetap diam dan benda bergerak akan tetap bergerak, oleh karena itu hukum I Newton juga disebut hukum inersiaatau hukum kelembaman. Sifat kelembaman suatu benda dipengaruhi oleh massa benda. Semakin besar massa benda sifat kelembaman juga akan semakin besar.

    Newton juga berpendapat jika suatu benda bermassa dikenai gaya maka benda tersebut akan bergerak dan mengalami percepatan. Menurut Newton “percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang dibekerja pada benda dan percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”. Pernyataan tersebut dikenal sebagai bunyi Hukum II Newton. Menurut Newton percepatan benda searah dengan
    gaya yang bekerja pada benda.

    Newton juga mengungkapkan “ Jika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua maka benda kedua juga akan memberikan gaya pada benda pertama. Dimana kedua gaya besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”. Pernyataan tersebut dikenal sebagai hukum III NewtonHukum III Newtonjuga dikenal dengan hukum aksi reaksi.

    Rumus Hukum I , II, III Newton

    Dari bunyi hukum I,II,III Newton dapat dituliskan dalam bentuk persamaan. Berikut rumus hukum I,II,III Newton.
    Hukum I Newton dituliskan ∑F = 0
    Hukum II Newton dituliskan a = ∑F / m atau ∑F = m . a
    Hukum III Newton dituliskan F1 = - F2 atau Faksi = - Freaksi
    Dimana :
    ∑F = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
    m =massa benda (kg)
    a = percepatan benda (m/s2)

    Contoh Hukum I, II, III Newton
    Berikut contoh aplikasi dari hukum I,II,III Newton
    Contoh hukum I Newton :
    a. Jika sepeda yang kita naiki sedang melaju, tiba-tiba direm mendadak maka tubuh kita akan terdorong ke depan.
    b. Jika kita sedang duduk didalam bus yang sedang berhenti, tiba-tba supir bus menjalankan bus maka tubuh akan terdorong ke belakang.

    Contoh hukum II Newton
    a. Bola yang diam kemudian ditendang maka bola akan bergerak dengan percepatan tertentu.
    b. Andong yang diam kemudian ditarik oleh kuda maka andong akan bergerak dengan percepatan tertentu,

    Contoh hukum III Newton
    a. Tangan akan terasa sakit saat memukul tembok, karena tembok memberikan gaya reaksi yang menyebabkan tangan terasa sakit.
    b. Saat mendayung perahu kita memberikan gaya aksi pada air ke arah belakang dan air akan memberikan gaya reaksi dengan mendorong perahu ke depan.

    Sabtu, 17 Oktober 2015

    dimensi

    Dimensi :

    Definisi Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku.

    Contoh :  Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan meter adalah  [L], dimensi dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan dimensi dari besaran turunan dapat anda  lihat sebagai berikut :
    • Massa jenis ((ρ) memiliki satuan   kg/m³ dengan dimensi = [M]/[L]³  ditulis  [M][L]-³
    • Kecepatan (v)  adalah perubahan posisi benda (perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s  dengan dimensi  =  L/T  ditulis  LT-¹
    • Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan dimensi = L/T² ditulis LT-²

    Rabu, 14 Oktober 2015

    vektor

    Definisi Vektor

    Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold)  atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
    penulisan vektor
    Menggambar sebuah Vektor
    Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
    Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.
    Penjelasan tentang Vektor
    Penjumlahan Vekor
    Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh
    Untuk vektor segaris, resultannya
    R = A + B + C + n dst…
    untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini
    soal vektor 1rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut
    persamaan rumus penjumlahan vektorMenurut aturan cosinus dalam segitiga,
    (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)
    (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
    (OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
    Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
    maka didapat persamaan
    R2 = A2 + B2 – 2AB cos α
    Rumus menghitung resultan vektornya
    R2 = A2 + B2 - 2AB cos α
    Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara
    1. Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram)
    yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
    2. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga
    pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
    metode segitiga dalam menghitung vektor
    penjumlahan vektorUntuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga ketemu resultan akhirnya.  Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C atau R  = A + B + C
    Pengurangan Vektor
    Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang  mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
    R = A + (-B) = A – B
    Rumus Cepat Vektor
    berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika
    Jika α = 0o maka R = V1 + V2
    Jika α = 90o maka R = √(V12 + V22)
    Jika α = 180o maka R = | V1 + V2 | –> nilai mutlak
    Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V
    Contoh Soal
    Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan  vektor tersebut tersebut!
    Jawaban :
    R2 = A2 + B2 - 2AB cos α
    R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30
    R = 64 + 36 + 96 0,5 √3
    R = 100 + 48√3

    suhu

    1. Pengertian Suhu
    Apa yang akan dirasakan oleh jarimu jika dimasukkan ke dalam air es? Ya, air es akan terasa dingin. Dingin boleh dikatakan sebagai salah satu ukuran dari suhu suatu benda. Benda yang dingin mempunyai suhu yang lebih rendah dari benda yang panas. Dari pernyataan ini suhu dapat difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Seperti dalam materi sebelumnya, suhu merupakan salah satu besaran pokok dengan satuan derajat Kelvin.
    2. Alat Ukur Suhu
    Untuk menentukan panas atau tidaknya suatu benda, kita dapat menggunakan jari tangan kita, tetapi tangan tidak dapat dipakai untuk menentukan tingkat panas suatu benda secara tetap.
    tangan
    Alat yang tepat untuk mengukur suhu benda adalah termometer.
    Macam – macam termometer
    A. Berdasarnya zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi :
    1) Termometer zat padat.
    Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan.Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas.
    Contoh: Termometer platina
    23
    2) Termometer zat cair.
    Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh termometer Fahrenheit, Celcius, Reamur.
    Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai isi termometer adalah sebagai berikut:
    1. mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan alkohol dapat diberi warna merah.
    2. daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan alkohol: -1140C – 780C)
    3. keduanya merupakan panghantar kalor yang baik
    4. keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.
    untitled
    3) Termometer gas
    Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi.
    Contoh: termometer gas pada volume gas tetap
    gas volume tetapGas_thermometer
    B. Berdasarkan pembuatnya, antara lain:
    1) termometer Celcius
    2)termometer Fahrenheit
    3) termometer Reamur
    4)termometer Kelvin
    C. Berdasarkan penggunaanya, antara lain:
    1) Termometer Laboratorium
    Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab.
    termomter lab ipa
    b. Termometer suhu badan / klinis
    Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia. Termometer ini biasanya digunakan dalam bidang medis dan mempunyai batas skala 34-42 0C.
    180px-Clinical_thermometer_38.7
    4. Skala Termometer
    A. Fahrenheit
    Pada tahun 1714, seorang ilmuwan Jerman yang bernama Daniel George Fahrenheit membuat termometer yang mula-mula diisi alkohol dan kemudian diganti dengan raksa. Sebagai titik tetap pertama ia menggunakan campuran es dan garam dapur yang diberi angka 00F (suhu terendah yang ia ketahui) dan titik tetap kedua ia menggunakan tubuh manusia dan diberi angka 960C.
    Berdasarkan definisi modern, skala termometer Fahrenheit adalah skala dengan temperatur air mendidih ditetapkan sebagai 212 derajat dan temperatur es melebur sebagai 32 derajat.
    Pada jaman dulu termometer ini banyak digunakan di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi pada saat ini negara-negara di Eropa sudah banyak beralih ke termometer Celcius sedangkan Amerika Serikat masih tetap menggunakannya.
    B. Celcius
    Sekitar 20 tahun setelah Fahrenheit membuat termometer, seorang profesor dari Swedia yang bernama Ander Celsius juga membuat termometer. Termometer ini menggunakan titik tetap bawah adalah suhu es sedang mencair sebagai 00C dan titik tetap atas adalah suhu air sedang mendidih sebagai 1000C masing-masing pada tekanan standar. Skala antar kedua temperatur ini dibagi dalam 100 derajat.
    Termometer ini banyak digunakan oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
    tititp tetap
    C. Kelvin
    Pada dasarnya skala kelvin sama dengan skala celcius (seperseratus). Hanya saja skala kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0 K) yang besarnya sama dengan -273,150C. Sehingga untuk suhu es mencair sama dengan 273,15 K dan air mendidih sama dengan 373,15 K.
    VLObject-318-021121021101Perbandingan antar skala termometer
    2. Konversi Antar Skala Termometer
    Untuk mengkorvensi suhu menurut termometer satu ke suhu menurut termometer yang lain, digunakan persamaan sebagai berikut :
    rumus konversi suhu
    Untuk skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin berlaku:
    konversi suhu

    alat ukur massa

    Alat ukur besaran masa yang wajib diketahui dalam pelajaran fisika ada beberapa jenis. Sebelum mengenal beberapa jenis alat ukur masa kita harus mengerti tentang masa benda. Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu benda. Massa tiap benda selalu sama dimana pun benda tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Setiap neraca memiliki spesifikasi penggunaan yang berbeda-beda. Jenis neraca yang umum ada di sekolah adalah neraca tiga lengan dan empat lengan.

    Jenis-Jenis Alat Ukur Besaran Masa

    Besaran massa diukur menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital. Jenis alat ukur besaran masa ada beberapa jenis sebagai berikut :
    1. Neraca Analitis Dua Lengan

    Neraca Analitis Dua Lengan,kelebihan Neraca Analitis Dua Lengan,cara menggunakan Neraca Analitis Dua Lengan,ketelitian Neraca Analitis Dua Lengan
    Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
    1. Neraca Ohauss

    Neraca Ohauss,alat ukur besaran masa,masa,neraca,kelebihan Neraca Ohauss,ketelitian Neraca Ohauss,fungsi Neraca Ohauss,beli Neraca Ohauss,harga Neraca Ohauss,nilai Neraca Ohauss,Neraca Ohauss tiga lenganNeraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
    1. Neraca Lengan Gantung

    Neraca Lengan Gantung,timbangan,timbangan dacin,neraca dacinNeraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.
    1. Neraca Digital

    Neraca Digital,timbangan digital,harga timbangan digital,jual Neraca Digital,kelebihan Neraca Digital,cara menggunakan Neraca Digital
    Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.

    alat ukur


    Alat ukur
    1.Mistar baja
    mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang, lebar, dan tebal. Ketelitiannya adalah ± 0,5 mm.

    Dalam membaca skala pada mistar, mata harus tegak lurus dengan skala yang akan dibaca.
    Cara penggunaanya:
    – Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan atau balok landas.
    – Letakkan mistar baja diatas benda ukur, letakkan titik nol atau ujung mistar baja pada balok landas.
    – Baca dimensi atau ukuran panjang benda ukur.
    2.Micrometer sekrup
    micrometer sekrup ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter, dll. Misalnya mengukur ketebalan kertas dan mengukur diameter kawat.

    Cara Penggunaanya:
    – Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
    – Buka rahan dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat masuk kerahang.
    – Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
    3.Ampere Meter
    Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Pada umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik yang biasanya terletak pada alat multitester listrik yaitu gabungan amperemeter, voltmeter dan ohm meter.

    4.Voltmeter
    Voltmeter alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
    5.Ohmmeter
    Ohmmeter ialah alat yag digunakan untuk mengukur hambata listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi kesatuan ohm.
    6.Thermometer
    Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan umum yang digunakan adalah celcius.

    Cara penggunaanya:
    thermometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika temperaturnya berubah. Jadi bisa berdasarkan pemuaian (thermometer air raksa), perubahan resistivitas, perubahan kuantitas listrik(termokopel), radiasi bahan (thermometer temperature tinggi).
    7.Jangka sorong

    jangka sorong ialah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1mm.
    kegunaan jangka sorong adalah:
    – untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit,
    – untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya beruapa lubang( pada pipa, maupun yang lainnya) dengan cara di ulur,
    – untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan atau menusukkan di bagian pengukur.
    8.Barometer
    barometer merupakan alat pengukur tekanan udara dalam satuan Mb. Barometer termasuk peralatan meteorology golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.
    9.Stopwatch
    stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama waktu yang ditemuh si pelari dalam jarak 100 M.

    cara penggunaanya: tombol start, stop dan reset yang dipergunakan untuk memulai, menghentikan dan mengulang pengukuran waktu.
    skala yang digunakan:
    1. dalam detik, skala ini disusun melingkar di bagian pinggir dengan jarak antar skala 0,2 detik. Jarum panjang ialah yang berfungsi untuk pengukuran dalam detik.
    2. Dalam menit, skala ini disusun melingkar dengan jarak antar skala 1 menit. Jarum pendek berfungsiuntuk penunjuk waktu dalam menit.
    10.Speedometer
    speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi dijalan.

    cara kerjanya : perangkat pengukur kecepatan yang dihubungkan langsung dengan roda depan ataupun transmisi dengan menggunakan suatu kabelyang ikut berputar saat kendaraan bergerak, gerakan berputar ini kemudian di ubah untuk menggerakkanjarak kecepatan.
    11.Hygrometer
    hygrometer adalah alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat.

    Cara penggunaanya : alat ini ditempatkan didalam kotak penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah bertumbuhnya jamur yang menjadi musuh pada peralatn tersebut.
    12.Manometer
    Manometer adalah alat pengukur tekanan udara di dalam ruang tertutup.

    Penggunaannya:
    Manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan diantara dua titik disaluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekenan kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan aliran disaluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (perbedaan tekanan = V2/2g).
    13.Densimeter
    Densimeter adala alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan zat cair secara langsung.

    Cara penggunaan:
    Densimeter dimasukkan kedalam sampel. Pastikan densimeter tidak boleh menyentuh dasar dan dinding pada wadah sampel (misalnya gelas ukur). Jika densimeter masih menyentuh dinding maka densimeter harus diputar sehingga posisinya tepat ditengah.
    14.Anonemeter meter
    Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang meteorology dan geofisika atau stasiun perkiraan cuaca.

    Cara penggunaan:
    Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah mata angin. Didalam anemometer terdapat alat pencatat kecepatan angin. Maka dengan itu kita dapat memperoleh kecepatannya berapa.
    15.Altimeter
    Altimeter adakah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian.

    Altimeter bekerja dengan beberapa prinsip:
    – Tekanan udara
    – Magnet bumi
    – Gelombang.
    Penggunaan altimeter umumnya selalu diikuti dengan kompas.
    16.Meteran pita
    Meteran pita adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang benda atau sebagainya. Meteran pita ini untuk mengukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar.
    17.Luxmeter
    Luxmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan suatu ruangan.

    Cara penggunaanya:
    System kerja dari peralatan luxmeter menggunakan sensor cahaya. Alat tersebut cukup di letakkan diatas meja atau jug bisa dipegang setinggi 75cm dari atas permukaan lantai. Maka layar penunjuk dari luxmeter tersebut akan menunjukkan angka yang merupakan nilai dari intensitas pencahayaan ruangan yang bersangkutan.
    18.Antique caliper ( alat ukur diameter tua )

    Alat ukur ini diproduksi pada tahun 1930-an ini masih memakai teknologi sederhana , jauh sebelum vernier caliper ( baik yang manual maupun digital ) di temukan. Capit dari besi bisa direnggangkan dan terkunci rapat sesuai panjang barang yang akan di ukur. Sangat cocok untuk mengukur diameter benda – benda yang susah diukur langsung penggaris biasa , misalnya mengukur transisi leher botol.
    19.Echosounder
    Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan di catat hasilnya sampai echo kembali kedasar air.

    Prinsip kerjanya yaitu: pada transmitter terdapat tranduser yang berfungsi untuk merubah energy listrik menjadi energy suara. Kemudian suara yang di hasilkan dipancarkan dengan frequensi tertentu.
    20.Ombrometer
    Ombrometer adalah alat untuk mengukur curah hujan.

    Cara penggunaan ombrometer yang manual adalah dengan menampung hujan yang terjadi pada setiap jam pengamatan alat akan di lepas dan air hujan ditakar dengan menggunakan gelas ukur. Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung besar air yang ditampung pada alat dan di ukur dengan gelas ukur.